Pengertian,Fungsi Dan Cara Kerja Relay
Mungkin sebagian dari pembaca sekalian yang gres mendengar istilah "RELAY" pada bingung, "Relay itu apa sih?". Relay ialah sebuah komponen elektronika yang bekerja menurut elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor pada relay yang sanggup dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energ penggeraknya. Pada kontaktor NO akan tertutup apabila relay menyala (aktif), dan kontaktor NC akan terbuka apabila relay menyala (aktif), bagi pembaca sekalian yang belum mengerti apa itu kontak NO dan kontak NC, sanggup dilihat pada link berikut ini "pengertian NO dan NC". Relay terdiri dari 3 penggalan utama, yaitu :
- Common, merupakan penggalan yang tersambung dengan NC (dalam keadaan awal).
- Koil, merupakan komponen utama relay yang dipakai untuk membuat medan magnet pada relay.
- Kontak, yang terdiri dari NC dan NO.
Pada pembahasan kali ini kita akan membedah apa saja isi yang terdapat pada relay, mulai dari kontak relay, susunan kontak yang ada pada rilay, cara relay bekerja. Tanpa basa-basi eksklusif aja kita bahas mengenai relay dibawah ini.
1. Kontak Relay
Pada relay terdapat kontak yang masing-masing kontak mempunyai jumlah kontak yang berbeda-beda, ada yang jumlahnya cuman 2,4,8,16 dan masih banyak lagi, tergantung dengan ukuran pada relay tersebut. Pada relay mempunyai 2 jenis kontak, yaitu kontak NO dan Kontak NC, kontak ini mempunyai 1 keterkaitan yang sama. namun mempunyai tugas yang berbeda-beda pula. untuk lebih jelasnya sanggup dilihat pada gambar dibawah ini.
2. Jumlah Kontak
Jumlah kontak pada relay tergantung dengan pemakaian si pengguna, ada jumlah kontak cuman 2 dan bahkan ada yang jumlahnya 16, Jumlah kontak relay tergantung dengan ukuran relay dan jumlah voltase pada relay, biasanya semakin tinggi voltase pada relay maka semakin banyak kontak yang ada pada relay.
3. Inputan Pada relay.
Relay mempunyai inputan yang berbeda-beda, tergantung dengan jumlah kontak pada relay, biasanya inputan yang terdapat pada relay tertera pada kesing relay, disitu kalian sanggup lihat mana inputan, kontak NC, kontak NO dan daerah derma tegangan pada relay.
B. Prinsip Kerja relay
Relay merupakan komponen listrik yang mempunya prinsip kerja magnet dengan induksi listrik yang disalurkan. Relay terdiri penggalan utama sebagai berikut.
1. Kontak Relay
Pada relay terdapat kontak yang masing-masing kontak mempunyai jumlah kontak yang berbeda-beda, ada yang jumlahnya cuman 2,4,8,16 dan masih banyak lagi, tergantung dengan ukuran pada relay tersebut. Pada relay mempunyai 2 jenis kontak, yaitu kontak NO dan Kontak NC, kontak ini mempunyai 1 keterkaitan yang sama. namun mempunyai tugas yang berbeda-beda pula. untuk lebih jelasnya sanggup dilihat pada gambar dibawah ini.
NC (Normaly Close) |
Gambar di atas merupakan gambar kontak NC (Normaly Close), Normaly Close atau dalam bahasa indonesia kalau di artikan berarti keadaan normal yang tertutup. maksudnya disini keadaan normal ketutup yaitu, kondisi awal pada ketika belum terjadi tekanan atau perubahan fisik maka keadaan awalnya masih tertutup, kalau terjadi perubahan pada Normaly Close maka yang terjadi akan memutuskan suatu sistem atau arus.
NO (Normaly Open) |
Gambar diatas merupakan gambar dari kontak NO (Normaly Open). Normaly Open atau dalam bahasa indonesia kalau di artikan berarti keadaan normal kebuka, maksudnya di sini keadaan normal kebuka yaitu, kondisi awal pada ketika belum terjadi tekanan perubahan keadaan awalnya masih terbuka oleh lantaran itu kondisi ini disebut juga dengan Normaly Open.
Jumlah kontak pada relay tergantung dengan pemakaian si pengguna, ada jumlah kontak cuman 2 dan bahkan ada yang jumlahnya 16, Jumlah kontak relay tergantung dengan ukuran relay dan jumlah voltase pada relay, biasanya semakin tinggi voltase pada relay maka semakin banyak kontak yang ada pada relay.
3. Inputan Pada relay.
Relay mempunyai inputan yang berbeda-beda, tergantung dengan jumlah kontak pada relay, biasanya inputan yang terdapat pada relay tertera pada kesing relay, disitu kalian sanggup lihat mana inputan, kontak NC, kontak NO dan daerah derma tegangan pada relay.
B. Prinsip Kerja relay
Relay merupakan komponen listrik yang mempunya prinsip kerja magnet dengan induksi listrik yang disalurkan. Relay terdiri penggalan utama sebagai berikut.
- Coil atau Kumparan, merupakan lilitan gulungan kawat yang mendapat arus listrik.
- Contact, ialah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil tersebut. Contact terdiri dari 2 jenis yaitu NO dan NC.
- Saat Coil mendapat tegangan listrik maka akan menimbulkan gaya elektromanetik.
- Gaya magnet yang ditimbulkan akan menarik lengan kontak yang berpegas, sehingga menghubungkan 2 titik contact NO ataupun NC.
C. Fungsi Relay
Kegunaan relay dalam dunia elektro sangat banyak, bahkan relay juga dipakai dalam dunia elektrinika. Hanya saja kebanyakan relay yang dipakai dalam teknik elektronik ialah relay dengan voltase kecil sepert6 Volt, 12 Volt, 24 Volt.
Berbeda dengan teknik listrik yang menggunakan relay 220 Volt dan 110 Volt. Namun ada juga dalam teknik elektro yang menggunakan relay dengan voltase tinggi. Walau ada perbedaan pemakaian voltase tersebut, relay mempunyai fungsi yang sama, yaitu sebagai alat pengganti saklar yang berifat otomatis, dalam dunia industri bekerja untuk mengontrol atau membagi arus listrik ataupun sinyal lain ke sirkuit rangkaian lainnya.
D. Bentuk dan Simbol
Pada gambar dibawa merupakan referensi bentuk dan simbol pada relay, untuk bentuk mungkin pembaca sekalian sudah mengetahuinya, semakin besar bentuk dari relay maka semakin banyak kontak yang terdapat pada relay tersebut. Persis yang aku bilang tadi, simbol pada relay juga menyerupai itu.
E. Pengertian Pole dan Throw
Munkin pembaca sekalian pada bingung, apaitu Pole? dan apa itu Throw yang terdapat pada relay?. lantaran relay merupakan 1 jenis dengan saklar, maka ke dua istilah tersebut memang sudah ada pada relay. Pole adalah banyaknya (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay, sedangkan Throw adalah kondisi yang dimiliki oleh sebuah (Contact) pada relay. Untuk lebih jelasnya mengenai Pole dan Throw sanggup dilihat pada gambar dibawah ini.
F. Aplikasi Relay
- Sebagai pengendali rangkaian tegangan tinggi (AC) melalui sinyal tegangan rendah (DC).
- Sebagai pengendali rangkaian dengan arus yang tinggi (AC) melalui sinyal arus kecil (DC).
- Sebagai pendeteksi kegagalan pada jalur transmisi dan distribusi dengan membuka atau menutup MCB.
- Sebgai penghindar dari bentrokan rangkaian.
- Sebagai pelindung rangkaian pengendali dari rangkaian yang dikendalikan kalau potensial yang dipakai berbeda.
- Sebagai fungsi logika.
- Relay sanggup digabungkan dengan sebuah timer untuk mendapat fungsi penunda waktu yang diharapkan oleh penggunanya.
- Relay juga berfungsi untuk melindungi Motor maupun komponen lainnya dari kelebihan tegangan ataupun hubung singkat arus listrik (Short).
G. Keunggulan Relay
- Menggunakan arus yang kecil untuk mengendalikan peralatan dengan arus yang tinggi menyerupai atus AC.
- Dengan menggunakan relay sanggup mengendalikan lebih dari satu kontak.
- Dapat membuat suatu sistem menjadi Otomatis.
Baca Juga Artikel Mengenai :