Mochtar Riady Pebisnis Pendiri Lippo Group

 Mochtar Riady Pendiri Lippo Group James Riady Mochtar Riady Pebisnis Pendiri Lippo GroupMochtar Riady (Hanzi: 李文正, Hokkien: Li Moe Tie, pinyin: Li Wenzheng; lahir di Kota Malang, 12 Mei 1929; umur 89 tahun) yakni seorang pengusaha Indonesia terkemuka, pendiri dan presiden komisaris dari Lippo Group. Ia banyak dikenal orang sebagai seorang praktisi perbankan andal, serta salah seorang konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia telah yang berhasil menyebarkan grup bisnisnya sampai ke mancanegara. Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Mochtar Riady menduduki peringkat ke-38 dengan total kekayaan US$ 650 juta.

Putranya James Riady (Hanzi tradisional: 李白; pinyin: Li Bái; lahir 1957 di Jakarta) yakni wakil ketua Lippo Group, konglomerat besar di Indonesia. Dia yakni orang Tionghoa-Indonesia, dan juga anak Mochtar Riady, Lippo Group. Lippo Group baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan Khazanah dari Malaysia untuk melepaskan saham lebih banyak didominasi di Bank Lippo. Karena beliau gres saja masuk kristen evangelis, James ketika ini memfokuskan diri pada studi teologi. Sejak memeluk agama Katolik pada tahun 1990, beliau menjadi evangelis, mendirikan yayasan, sumbangan, sekolah kristen. Riady membantu membangun Universitas Katolik berjulukan Universitas Pelita Harapan(UPH). Lulusan UPH biasanya ditempatkan di sekolah yang berasosiasi dengan Yayasan.

Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady yang mempunyai nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di Bank Central Asia, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank Panin. Di BCA, Mochtar mendapat share sebesar 17,5 persen saham dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar Riady bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar gres keluar dari BCA pada simpulan 1990 dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp5 triliun.

Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady yang mempunyai nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di Bank Central Asia, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank Panin.

Di BCA Mochtar mendapat share sebesar 17,5 persen saham dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar gres keluar dari BCA pada simpulan 1990 dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp 5 triliun. Lippo Group, mempunyai lebih dari 50 anak perusahaan. Karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang. Aktivitas grup ini, selain di Indonesia, juga merambah di tempat Asia Pasifik, terutama di Hong Kong, Guang Zhou, Fujian dan Shanghai. Saat ini Grup Lippo paling tidak mempunyai 5 area bisnis utama.

Bergabung dengan Hasyim Ning menciptakan ia bersemangat. Pada 1987, sehabis ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen menjadi Rp 257,73 miliar. Hal ini menciptakan kagum kalangan perbankan nasional. Ia pun dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini melaksanakan merger dengan Bank Umum Asia dan sejak ketika itu lahirlah Lippobank. Inilah cikal bakal Lippo Group.
Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel