Muhammad Idrus Ramli

Muhammad Idrus Ramli - Bagi Anda yang mengikuti jamiyah NU mungkin sudah tidak absurd lagi dengan yang sebuah istilah namanya ASWAJA ( Ahlussunnah wal Jama’ah ), ASWAJA bisa dibilang merupakan salah satu pokok pikiran utama warga NU, demgan pemahaman yang mengedepankan bahwa akan mengikuti semua sunnah dari dan pedoman yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain itu ASWAJA ialah sejumlah golongan yang mengikuti dan juga memiliki keyakinan dan i’tikad dengan golongan maturidiyah dan juga as’ariyah. Seperti halnya dengan profil dan biodata Habib Syech, Idrus Ramli juga merupakan pembela panji-panji Aswaja dan amaliahnya, menyerupai sholawatan dan lainnya.

 Muhammad Idrus Ramli  Muhammad Idrus Ramli
Muhammad Idrus Ramli

Ada salah seorang Ustad yang sangat paham betul dan juga bisa dibilang sangat-sangat menguasai dalam pemahaman terkait dengan ASWAJA. Diantara beberapa tokoh dan kyai NU ada seseorang yang sangat populer dan juga memiliki kemampuan yang sangat berlebih dalam hal pemahaman perihal ASWAJA, namanya ialah Ustadz Muhammad Idrus Ramli dia sangat populer di seluruh Indonesia, bahkan pemahaman dia hingga perihal ASWAJA hingga populer di luar negeri, satu hal yang sangat menarik dari Muhammad Idrus Ramli sebab pemahaman ASWAJA nya sangat mendalam dia bahkan hingga ke luar negeri berkali gara-gara hal itu. 

Ada juga fakta unik lainnya dengan Muhammad Idrus Ramli ini, tokoh-tokoh WAHABI, HTI dan Syi’ah dan juga aliran sesat lainnya niscaya tidak akan pernah mau duduk dalam satu dingklik dengan dia sebab mereka akan kalah telak dengan beliau. Karena dalil-dalil yang dia utarakan akan menciptakan mereka glagepan untuk menjawabnya. 

Muhammad Idrus Ramli

Muhammad Idrus Ramli dia lahir di Jerreng Barat, Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Sewaktu masa kecil, Muhammad Idrus Ramli berguru Al-Quran, Tajwid dan beberapa Gramatika bahasa Arab dasar kepada Kyai Nasyith di pondok pesantren Nashirul Ulum. Selain berguru di Ponpes Nashirul Ulum dia juga berguru di SDN Gugut 1 tahun pasuruan hingga tahun 1986. Kemudian dia melanjutkan Madrasah Tsanawiyah dan juga Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Sidogiri hingga pada tahun 1997.  Kemudian di tahun yang sama dia sudah bertugas mengajar di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daa’rut Tauhid Injelan Panggung Sampang Madura. 

Selain mengajar di Pondok Daa’rut Tauhid, pada tahun 2003 Muhammad Idrus Ramli sudah pernah pergi ke Inggris untuk jalan-jalan dalam rangka studi Komparatif mengenai pemahaman ASWAJA dengan masyarakat muslim yang ada di Inggris, dan juga beberapa negara Eropa lainnya. 

Baca juga : Profil Dan Biodata KH. Marzuki Mustamar

Aktivitas Ustadz Muhammad Idrus Ramli

Salah satu hal yang menjadi kegemaran dan juga menjadi kesibukan dia selama di Pondok Pesantren ialah aktif dalam Bahtsul Masail. Bahtsul Masa’il ialah sebuah program yang sengaja diselenggarakan oleh beberapa pondok pesantren dalam rangka membahas masalah-masalah terkini yang ada di masyarakat yang belum ada dalil dan nash nya selama ini. Bahtsul masail sendiri biasanya dilaksanakan di sebuah pondok pesantren dengan melibatkan beberapa pondok pesantren untuk saling beradu argumen guna memecahkan duduk masalah yang tersebut. Sejak tahun 1996- 2003 Muhammad Idrus Ramli sudah aktif mengikuti Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Pasuruan. 

Selain bahtsul masail pada rentang waktu tersebut Ustadz Muhammad Idrus Ramli juga aktif di RMI. Sekedar informasi saja RMI kepanjangan dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah yang merupakan salah satu forum yang dimiliki oleh Nahdhatul Ulama dalam menaungi pengembangan Pondok Pesantren dan pendidikan keagamaan. Fungsi utama RMI ialah sebagai Katalisator, dinamisator dan juga fasilitator bagi pondok pesantren menuju tradisi berdikari dalam orientasi menggali solusi-solusi kreatif untuk bangsa Indonesia.

Selain itu ia juga aktif mengajar Pondok Pesantren Sidogiri pada tahun 2004, dia juga diangkat menjadi sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Jember tahun 2004-2009. Selain itu ia juga mengajar di Pondok Pesantrena Nurul Musthofa Lima Amuntai Hulu, Kalimantan Selatan. Selain itu dia diangkat menjadi anggota Lajnah Ta’alif wa an-Nasyr Jawa Timur. 

Selain mengajar di pesantren 1998 Muhammad Idrus Ramli juga aktif dalam banyak sekali training  kaderisasi yang dilakukan oleh Nahdhatul Ulama. Karena dia sangat fokus pada ASWAJA maka banyak sekali program NU yang berkaitan dengan ASWAJA selalu dia yang menjadi pionirnya. Acara seminar, halaqoh, dan juga banyak sekali macam training ASWAJA selalu dia lakukan. Dia juga aktif banyak sekali di diskusi dua bulanan Institut Pemikiran dan Peradaban Islam ( INPAS ) Surabaya. 

Baca juga : Profil Dan Biodata KH. Anwar Zahid

Tak hanya perihal dunia berguru mengajar saja yang Muhammad Idrus Ramli tekuni. Ia juga aktif dalam tulis menulis diantaranya menjadi staf redaksi Majalah Ijtihad ( 1995-1996 ) tak hanya itu saja dia juga aktif di Majalah Ijtihad 1997, pemimpin Umum Buletin Istinbath dari tahun 1998-2001, dan juga pemimpin Redaksi jurnal Tamasya tahun 2003 di Ponpes Sidogiri. 

Selain dunia mengajar, Muhammad Idrus Ramli telah menulis beberapa buku seputar ASWAJA dan seputar amaliah Nahdhatul Ulama, karyanya yang laku manis antara lain “ Pintar Berdebat Dengan WAHABI’ , “Jurus Ampuh membungkam HTI”  dan juga masih banyak karya dia yang sudah tidak bisa diragukan lagi keilmuannya dalam membantah WAHABI maupun Syiah. 

Di lain sisi, ia juga aktif dalam FKM ( Forum Kyai Muda ) bentukan Nahdhatul Ulama yang bertugas untuk mengoreksi dan juga membenarkan apakah seorang tokoh masih yang ada dalam barisan Nahdahatul Ulama masih bisa di bilang NU ataupun bukan, diantara tokoh yang pernah disidang ialah Kiai Agil Siradj yang merupakan Ketua PBNU sendiri yang waktu itu banyak menulis buku perihal syiah.  Dari hasil sidang yang dilaksanakan di Sidoarjo tersebut dinyatakan bahwa Kiai Agil Siradj masih orang Nahdhatul Ulama, hanya saja dia harus mengoreksi beberapa goresan pena dia dalam beberapa buku yang pernah dia tulis sebelumnya perihal syi’ah. 

Salah satu hal yang paling fenomenal dari Muhammad Idrus Ramli ialah kemampuan dia dalam berdebat duduk masalah Ke NU dengan pihak Syi’ah maupun Wahabi. Pernah suatu kali ada tantangan debat dari pihak syi’ah kepada NU dalam hal duduk masalah Amaliah yang dilaksanakan di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Di situ Muhammad Idrus Ramli di tantang oleh Said Aqil Al Attos dan juga Husein Shihab, perdebatan diantara kedua kubu di jaga ketat oleh sekitar 300 personel keamanan. Karena terbatasnya waktu maka perdebatan diantara dua kubu hanya berakhir dari masing-masing pihak yang tetap getol mempertahankan argumennya masing-masing. Dari pihak Syi’ah sendiri bahu-membahu sudah kelihatan kewalahan dengan banyak sekali macam argumen yang dilontarkan oleh Muhammad Idrus Ramli. 

Sumber https://profilbiodataustadz.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel