Baca Puisi Muhammad Iqbal: Nasehat Elang Pada Anaknya
Kau tahu bahwa semua elang hanya pantas bagi sesama elang:
Dengan segenggam sayap, masing-masing mempunyai hati singa.
Harus berani dan hormat diri, sergaplah mangsa yang besar saja.
Jangan bersibuk dengan ayam hutan, burung meliwis dan pipit
Kecuali kalau kauingin melatih kepandaianmu memburu.
Adalah hina, pengecut, tanpa berusaha mengeram
Membersihkan paruh kotor dengan mengambil masakan dari tanah.
Elang tolol yang menggandakan cara hidup burung pipit yang pemalu
Akan menjumpai nasib malang alasannya ialah ialah yang menjadi mangsa buruannya
Kutahu banyak elang yang jatuh dalam abu di mata mangsanya
Oleh lantaran mereka menentukan jalan hidup burung pemakan gandum.
Peliharalah martabatmu sampai hidupmu bahagia
Selalulah geram, keras, berani dan berpengaruh dalam usaha hidup.
Biarlah ayam hutan yang malang punya badan indah dan langsing
Bangunlah dirimu kokoh seteguh tanduk rusa jantan.
Apa pun kesenangan yang berasal dari kehidupan fana di sini
Datang dari hidup yang penuh keberanian, acara dan kecermatan.
Nasehat berharga yang telah diberikan elang pada anaknya:
Jadikan tetesan darah kemilaumu berkilat-kilat bagaikan manikam.
Jangan kehilangan diri dalam penggembalaan ibarat domba dan kerbau
Jadilah dirimu ibarat nenek-moyangmu sejak dulu.
Kuingat dengan baik betapa orangtuaku senantiasa menasehatiku begitu.
“Jangan berdiri sarangmu di dahan pohon, “ ujar mereka.
“Kita para elang tak mencari dukungan di taman dan ladang manusia.
Surga kita di puncak-puncak gunung, gurun luas dan tebing jurang.
Bagi kita haram menjemput bulir-bulir jelai dari tanah
Sebab Tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi yang tak terbatas.
Penduduk kelahiran angkasa yang berdiam di bumi
Di mataku lebih jelek dari burung kelahiran bumi.
Bagi elang ladang buruannya ialah karang dan kerikil jurang
Karang baginya ialah kerikil gosok untuk mempertajam cakar-cakarnya.
Kau ialah salah seorang anak kebuasan yang bermata dingin
Keturunan paling murni dari burung garuda.
Jika seekor elang muda ditantang oleh seekor harimau
Tanpa mengenal takut ia akan membelalakkan matanya.
Terbangmu niscaya dan megah ibarat terbang malaikat
Dalam nadimu mengalir darah raja purba puncak-puncak gunung
Di bawah kolong langit yang luas ini, kamu tinggal
Martabatmu terangkat oleh kekuatan, target apa pun tak ditampik oleh matamu
Kau tak boleh meminta masakan dari tangan orang lain kapan pun saja.
Baik-baiklah kamu membawa diri dan dengarkan selalu nasehat yang baik dan luhur
Muhammad Iqbal
Dari payam-i-mashriq (Pesan dari Timur)
Sumber https://profilbintangdunia.blogspot.com/