Jack Boyd Lapian - Bernard Wilhelm Lapian
Jack Boyd Lapian menjadi sosok yang beberapa kali melaporkan sejumlah pihak ke polisi atas dugaan ujaran kebencian dan juga penyebaran gosip bohong. Dia mengaku punya keahlian khusus dalam bidang Teknologi Informasi (IT) pendiri BTP Network. Pada 2012 beliau yaitu relawan Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dikala masih di Partai Gerindra. Di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, Jack kembali menjadi relawan di bidang medsos untuk pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia menjadi relawan dalam Jokowi Advance Social Media Volunteer.
Setelah itu ia kembali menjadi relawan di Pilgub DKI 2017. Kini, pada Pilpres 2019, Jack menjadi relawan untuk kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Organisasi relawan yang ia buat yaitu Gerakan/Cyber Pancasila, dan ini terdaftar di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Jack bersama Muannas Alaidid, Abu Janda, dan beberapa pelopor lain itu membentuk organisasi masyarakat yang dinamai Cyber Indonesia. Jack menjabat sebagai sekretaris jenderal di organisasi yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.
Jack Boyd Lapian yaitu cucu dari Pahlawan Nasional Bernard Wilhelm Lapian yang merupakan seorang pejuang nasionalis yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. B.W. Lapian merupakan pejuang tiga genarasi, yakni pada masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang hingga zaman kemerdekaan. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, semua gereja Nasrani berada di bawah naungan satu institusi Indische Kerk yang dikendalikan oleh pemerintah. Namun pada 1933, B.W. Lapian bersama tokoh-tokoh lainnya mendeklarasikan berdikarinya gereja berdikari hasil bentukan putra-putri bangsa sendiri yang tidak bernaung di dalam Indische Kerk. Gereja tersebut berjulukan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM).
Sedangkan pada masa revolusi kemerdekaan B.W. Lapian sebagai pimpinan sipil dikala itu berperan besar pada momen heroik Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946 di Manado. Karena ketokohannya, ia pada masa kemerdekaan dipercayai untuk menjabat sebagai Gubernur Sulawesi pada tahun 1950 hingga dengan 1951, yang berkedudukan di Makassar. Presiden Joko Widodo telah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada BW Lapian pada 5 November 2015 silam. Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/
Setelah itu ia kembali menjadi relawan di Pilgub DKI 2017. Kini, pada Pilpres 2019, Jack menjadi relawan untuk kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Organisasi relawan yang ia buat yaitu Gerakan/Cyber Pancasila, dan ini terdaftar di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Jack bersama Muannas Alaidid, Abu Janda, dan beberapa pelopor lain itu membentuk organisasi masyarakat yang dinamai Cyber Indonesia. Jack menjabat sebagai sekretaris jenderal di organisasi yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.
Jack Boyd Lapian yaitu cucu dari Pahlawan Nasional Bernard Wilhelm Lapian yang merupakan seorang pejuang nasionalis yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. B.W. Lapian merupakan pejuang tiga genarasi, yakni pada masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang hingga zaman kemerdekaan. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, semua gereja Nasrani berada di bawah naungan satu institusi Indische Kerk yang dikendalikan oleh pemerintah. Namun pada 1933, B.W. Lapian bersama tokoh-tokoh lainnya mendeklarasikan berdikarinya gereja berdikari hasil bentukan putra-putri bangsa sendiri yang tidak bernaung di dalam Indische Kerk. Gereja tersebut berjulukan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM).
Sedangkan pada masa revolusi kemerdekaan B.W. Lapian sebagai pimpinan sipil dikala itu berperan besar pada momen heroik Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946 di Manado. Karena ketokohannya, ia pada masa kemerdekaan dipercayai untuk menjabat sebagai Gubernur Sulawesi pada tahun 1950 hingga dengan 1951, yang berkedudukan di Makassar. Presiden Joko Widodo telah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada BW Lapian pada 5 November 2015 silam. Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/