Kiai Said: Ulama itu Paham Agama dan Mengayomi Umatnya

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa seorang ulama harus mengerti ilmu agama, seperti ilmu tafsir, hadits, dan kalam.

"Yang namanya ulama itu mutafqqih fiddin, yang paham agama," kata Kiai Said pada Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Jumat (3/5) malam.

Selain itu, menurut Kiai Said, seseorang disebut ulama juga apabila dalam memandang umat dengan pandangan kasih sayang. Ulama selalu membimbing dan mengayomi umatnya.

"Dari pagi sampai malam, bahkan 24 jam, pintu rumah kiai terbuka, hidup di tengah-tengah masyarakat, sebab informal leader atau pemimpin yang non-formal, menerima segala tamu, masyarakat mengadu," paparnya.

Sebaliknya, sambung Kiai Said, tidak dikatakan ulama jika membuat umatnya pesimis, bahkan mengintimidasi dan menakut-nakuti. Sebab menurutnya, dalam beragama tidak boleh ada kekerasan. Hal itu sebagaimana ayat yang tertera dalam Al-Qur'an, "la ikraha fi al-din."

Ia lantas menceritakan sebab ayat tersebut turun. Menurutnya, pada zaman Nabi Muhammad ada seorang sahabat yang memaksa anaknya untuk memeluk agama Islam. Bahkan, sahabat tersebut mengancam akan membunuh anaknya tersebut jika tidak masuk Islam. Maka kemudian, turunlah ayat yang menerangkan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.

Hadir Mustasyar PBNU KH Maemun Zubair, Abuya KH Muhtadi, KH Nasaruddin Umar, KH Ahmad Muhtadi Dimyati, TGH Turmudzi Badruddin, Nyai Sinta Nuriyah Wahid, KH Ahmad Muwafiq, KH Manarul Hidayat, dan KH Noer Muhammad Iskandar. (Husni Sahal/Kendi Setiawan/NU Online)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel