Nedi Gampo Penyanyi Pencipta Lagu Minang

Nedi Gampo tutup usia, Kamis (28/2/2019) sekira pukul 07.30 WIB. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya di RS Ibnu Sina, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Sebelum meninggal, Nedi Gampo terdaftar sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Sumatera Barat dari Partai Gerindra. Pihak keluarga membawa pulang jenazahnya ke kediaman almarhum di Perumahan Batang Kabung Asri, Jalan Adinegoro, Koto Tangah, Padang. Kabar berpulangnya Nedi Gampo, Kamis (28/2/2019) mayat almarhum pada Kamis siang segera dimakamkan di kampung kelahirannya di Tanah Datar.
Pesan-pesan dalam lagu
Pisau silet sabana tajam, muko balakang nan nyo tikam (lagu Pisau Silet). Lagu yang menunjukkan sindiran jangan bersifat menyerupai pisau silet. Tajam ke depan, tajam ke belakang.
Uwia-uwia maminta gatah… Nan karambia mamanjek baruak (lagu Uwia Uwia Mintak Gatah) menggambarkan kondisi jaman dimana sikap seorang cewek yang kini sudah ‘emansipasi'. Berani tampil dan menjujai-jujai orang yang beliau sukai. Jauh sudah dari kepribadian perempuan minang yang kalem dan "berharga mahal".[2]
Oi Jawinar, Jawi, Jawinar oiiii. Lagu Jawinar, mengisahkan cerita cinta dimana butuh modal besar dalam sebuah percintaan. Lebih tepatnya mungkin dapat dikatakan si cewek matre.[2]
Kalau mati dimakan caciang, sebuah lagu yang religi yang meningatkan kita pada final hidup yang niscaya akan datang.[2]
Cerita perihal mahasiswa ia nyanyikan pada lagu Anak Kampus. Berkisah penderitaan menjadi anak kuliah, mulai dari jatuh cinta ketika kuliah, sampai penyelesaian skripsi.[2] Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/