Biografi Rahman Tolleng Pencetus Gerakan 66

 Aktivis Rahman Tolleng Meninggal Dunia Biografi Rahman Tolleng Aktivis Gerakan 66Abdul Rahman Tolleng yaitu salah satu pencetus yang juga politikus senior yang membidani Partai Sosialis Indonesia (PSI) menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (29/1/2019) pukul 05.25 WIB Di RS Abdi Waluyo, Jakarta. Jenazah tiba kediamannya, Jalan Cipedes Tengah 133 Kota Bandung, sekitar pukul 11.05 wib. Jenazah almarhum pribadi disambut isak tangis keluarga dan pribadi dibawa masuk ke kediamannya. Beberapa kerabat dan teman tiba melayat. Politisi yang juga pernah menjabat menteri pada zaman Orde Baru, Sarwono Kusumaatmadja, tiba melayat dikediaman almarhum.

Sarwono menyampaikan bahwa sosok Rahman Tolleng merupakan sosok yang berkepribadian berpengaruh dan teguh dalam prinsip. Menurutnya, almarhum mempunyai analisa politik yang tajam. "Seperti rekan-rekan lain segenerasi yang dibesarkan di Bandung, saya merasa dididik oleh bung Rahman Tolleng. Beliau yaitu seorang pribadi yang sangat kuat, teguh dalam prinsip dan juga daya analisa politiknya sangat tajam," kata Sarwono. Baca juga: Calon Panelis Debat Kedua Berasal dari Kalangan Akademisi dan Aktivis Alumni ITB tahun 1974 ini pun menyampaikan bahwa dirinya dan almarhum sempat bekerja sebagai wartawan selama dua tahun di mingguan Mahasiswa Indonesia. Baginya, almarhum sosok yang menyenangkan, dan dapat memperlihatkan arah saat orang menghadapi pilihan sulit. "Masih sering ketemu bicara banyak hal.

Pribadi yang berpengaruh dan menyenangkan. Banyak. Bagi saya paling penting yaitu ia dapat memperlihatkan arah yang terperinci dan tegas saat orang menghadapi pilihan yang sulit, kita berpaling pada ia mencari arahan," tuturnya mengenang. Karangan bunga ucapan belasungkawa pun berdatangan. Beberapa diantaranya yaitu dari Komisaris Utama Kereta api Indonesia Jusman Syafii Djamal, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, DPP Partai Golkar Ketum Airlanga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F Paulus, Keluarga Besar almarhum Adnan Buyung hingga Keluarga Besar Solidaritas ITB. Selain itu, sejumlah kerabat hingga mantan menteri pun tiba ke rumah murung beberapa diantaranya mantan menteri masa orde baru, Sarwono Kusumaatmadja, dan Marsilam Simanjuntak. Sekitar pukul 14.00 WIB, almarhum Rahman Tolleng dimakamkan di Pemakaman Cibarunai, Kota Bandung.

Aktivis gerakan 66, Rahman Tolleng, berpulang pada pagi ini. Rahman Tolleng merupakan pencetus Gerakan Mahasiswa Sosialis (GMSos). Kabar murung Rahman Tolleng disampaikan oleh budayawan Goenawan Mohamad lewat akun Twitter. Goenawan Mohamad menyebut, Rahman berpulang tadi pagi. "Rahman Tolleng, pencetus Gerakan Mahasiswa Sosialis (GMSos) semenjak simpulan tahun 1950-an meninggal pagi ini di Jakarta. Pejuang demokrasi yang konsisten, tanpa pamrih, berkali-kali gagal - tanpa putus asa. Sahabat yang tak selamanya sepaham," ujar Goenawan lewat akun Twitternya @gm_gm, Selasa (29/1/2019). Goenawan juga memposting foto almarhum Rahman Tolleng dengan Wimar Witoelar. Dia mengatakan, Rahman yaitu pejuang demokrasi tanpa pamrih.

"Rahman Tolleng dan sahabatnya, Wimar Witoelar. Bung Rahman bukan penggemar puisi, tapi ada satu sajak yang ia selalu kenang, dari penyair Belanda Hanriette Roland Holst: "Kita yaitu angkatan yang musti punah/Agar tumbuh generasi yang lebih tepat di atas makam kami," tulis GM. Mantan Menkeu Chatib Basri juga memberikan murung cita lewat akun Twitter-nya. Chatib menjelaskan, Rahman merupakan teman sekaligus gurunya. "Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Duka yang amat dalam pagi: telah meninggal dunia sahabat, abang dan guru saya A. Rahman Tolleng. Nama yang akan tercatat dalam sejarah politik Indonesia. Saya akan selalu kenang, diskusi dan dialog politik kita. Selamat jalan Bos," tulis @ChatibBasri.
Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel