Mooryati Soedibyo Presiden Eksekutif Mustika Ratu
Mooryati Soedibyo yang berjulukan lengkap Hj. DR. BRA. Mooryati Soedibyo, S.S., M. Hum. (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 5 Januari 1928; umur 91 tahun) ialah Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden Direktur Mustika Ratu, dan salah satu pencetus inspirasi kontes pemilihan Putri Indonesia yang digelar setiap tahun. Mooryati Soedibyo tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai "Empu Jamu". Ia juga masuk sebagai urutan nomor 7 dalam daftar 99 perempuan paling besar lengan berkuasa di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia.
Cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta ini populer dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, jamu tradisional, dan lingkungan keraton. Sejak usia 3 tahun ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa. Di keraton itu, ia menerima pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari materi alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, huruf Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.
Tahun 1973, hobi minum jamu Mooryati Soedibyo yang dilakukan semenjak masih belia, hasilnya dikembangkannya sebagai usaha. Ramuan jamu resep Keraton Surakarta yang semula diberikan kepada teman-temannya, hasilnya menjelma bisnis. Produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, diantaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei. Produknya juga berkembang menjadi 800 buah produk, mulai dari balita, umum, super, dan premium. Diawali dengan produk untuk orang renta hingga dengan cukup umur puterinya. Tahun 1990 ia meluncurkan ajang Puteri Indonesia, yang dikembangkannya sehabis menyaksikan program Miss Universe di Bangkok tahun 1990. Mooryati yang sering berkunjung ke luar negeri untuk mengadakan seminar, pameran mau pun sendiri mulai ingin menciptakan ajang Puteri Indonesia. Dari sini timbul keinginannya untuk menciptakan perempuan Indonesia percaya diri tampil di dunia internasional.
Hal ini sebelumnya telah dipelopori oleh Andi Nurhayati yang semenjak tahun 70-an menjadi pemegang franchise pengiriman Miss-miss-an kelas internasional, begitu pula nama majalah Femina yang sudah bertahun-tahun sebelumnya menyelenggarakan pemilihan Putri Remaja Indonesia, yang menghasilkan gadis-gadis paling enerjik, cerdas dan modern se Indonesia. Kini Mooryati Soedibyo, berupaya menggabungkan kesemua itu dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia. Lalu ia mengeluarkan inspirasi tersebut ke Badan Pengembangan Eksport Nasional, dan disetujui. Mooryati hasilnya membentuk Yayasan Puteri Indonesia dan menjadi Ketua Umum. Tapi ajang Pemilihan Puteri Indonesia tak sepenuhnya disetujui masyarakat. Bahkan menjadi polemik hingga sekarang. Mooryati sendiri telah berhasil mengadakan ajang Pemilihan Puteri Indonesia hingga yang ke-enam kalinya. Dan pernah vakum selama 3 tahun (1997,1998,1999) alasannya kondisi dan situasi negara yang tidak memungkinkan. Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/
Cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta ini populer dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, jamu tradisional, dan lingkungan keraton. Sejak usia 3 tahun ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa. Di keraton itu, ia menerima pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari materi alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, huruf Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.
Tahun 1973, hobi minum jamu Mooryati Soedibyo yang dilakukan semenjak masih belia, hasilnya dikembangkannya sebagai usaha. Ramuan jamu resep Keraton Surakarta yang semula diberikan kepada teman-temannya, hasilnya menjelma bisnis. Produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, diantaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei. Produknya juga berkembang menjadi 800 buah produk, mulai dari balita, umum, super, dan premium. Diawali dengan produk untuk orang renta hingga dengan cukup umur puterinya. Tahun 1990 ia meluncurkan ajang Puteri Indonesia, yang dikembangkannya sehabis menyaksikan program Miss Universe di Bangkok tahun 1990. Mooryati yang sering berkunjung ke luar negeri untuk mengadakan seminar, pameran mau pun sendiri mulai ingin menciptakan ajang Puteri Indonesia. Dari sini timbul keinginannya untuk menciptakan perempuan Indonesia percaya diri tampil di dunia internasional.
Hal ini sebelumnya telah dipelopori oleh Andi Nurhayati yang semenjak tahun 70-an menjadi pemegang franchise pengiriman Miss-miss-an kelas internasional, begitu pula nama majalah Femina yang sudah bertahun-tahun sebelumnya menyelenggarakan pemilihan Putri Remaja Indonesia, yang menghasilkan gadis-gadis paling enerjik, cerdas dan modern se Indonesia. Kini Mooryati Soedibyo, berupaya menggabungkan kesemua itu dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia. Lalu ia mengeluarkan inspirasi tersebut ke Badan Pengembangan Eksport Nasional, dan disetujui. Mooryati hasilnya membentuk Yayasan Puteri Indonesia dan menjadi Ketua Umum. Tapi ajang Pemilihan Puteri Indonesia tak sepenuhnya disetujui masyarakat. Bahkan menjadi polemik hingga sekarang. Mooryati sendiri telah berhasil mengadakan ajang Pemilihan Puteri Indonesia hingga yang ke-enam kalinya. Dan pernah vakum selama 3 tahun (1997,1998,1999) alasannya kondisi dan situasi negara yang tidak memungkinkan. Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/