Biografi Bi Supi Atau Aktris Sofia Amang Rahman
Sofia Amang Rahman (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 25 Oktober 1927; umur 91 tahun) yaitu bintang film Indonesia. Terkenal sebagai "Bi Supi" dalam serial sandiwara televisi Keluarga Marlia Hardi, Sofia kemudian kerap berperan sebagai pembantu rumah tangga dalam peran-perannya di film layar lebar. Keluarga Marlia Hardi yaitu serial sandiwara televisi yang tayang semenjak 1973 hingga 1984 di TVRI, satu-satunya siaran televisi di Indonesia ketika itu. Dengan durasi sekitar 30 menit dan ditayangkan seminggu sekali, serial ini terkenal di kalangan pemirsa.
Serial ini berkisar pada kehidupan sehari-hari suatu keluarga. Tokoh utama yaitu Marlia Hardi, berperan sebagai "Bu Mar" seorang ibu rumah tangga yang bijak. Ia didampingi suaminya, "Pak Awal", dan tiga anaknya, "Didu", "Kiki", dan "Ruri", serta seorang pembantu rumah tangga, " Bi Supi". Pada tahun 1978 Pada tahun 1980, tokoh Pak Awal meninggal, sehingga dibentuk suatu episode yang menceritakan wafatnya sang ayah. Tak usang kemudian, bintang film Didu mengundurkan diri, sehingga dibentuk pula episode yang menceritakan meninggalnya putra tertua tersebut. Sandiwara televisi ini berakhir ketika bintang film tokoh Bu Mar meninggal dunia pada bulan Juni 1984, dengan episode terakhir "Surat Kaleng", ditayangkan 10 Juni 1984, seminggu sebelum maut sang ibu.
Marlia Hardi (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 10 Maret 1927 – meninggal di Jakarta, 18 Juni 1984 pada umur 57 tahun) yaitu seorang bintang film Indonesia. Namanya cukup terkenal pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika memerankan beberapa tugas di TV dan layar lebar. Pada bulan Juni 1984, Marlia Hardi ditemukan bunuh diri dengan menggantung diri di kusen pintu. Kematiannya yang tidak masuk akal ini sempat mengagetkan publik sebab sebelumnya Marlia Hardi dikenal selalu memerankan tokoh ibu yang bijaksana. Polisi bersimpulan, motif yang melatari tindakan ini yaitu jeratan hutang dalam aktivitas arisan call. Latar belakang keluarganya tidak banyak diketahui. Karier sebagai bintang film dimulai ketika bermain dalam film Untuk Sang Merah Putih (1950).
Selanjutnya ia berperan dalam Selamat Berjuang, Masku! (1950), Tenang Menanti (1952), Kalung Mutiara (1960), dan Ajati (1954). Sampai tahun 1978 telah membintangi 50 film, dengan tugas sebagian besar sebagai tokoh "ibu". Nama terkenal di publik ketika menjadi tokoh utama sebagai "Bu Mar" dalam sandiwara televisi Keluarga Marlia Hardi yang ditayangkan sore hari di TVRI semenjak 1973. Hingga meninggalnya pada tahun 1984, sandiwara televisi ini masih tayang meskipun telah ditinggalkan oleh dua tokoh lainnya, "Pak Awal" (Awaluddin, wafat 1980) dan "Didu" (Musa Sanjaya, mengundurkan diri tahun 1978). Episode terakhir, "Surat Kaleng" ditayangkan 10 Junii 1984. Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/
Serial ini berkisar pada kehidupan sehari-hari suatu keluarga. Tokoh utama yaitu Marlia Hardi, berperan sebagai "Bu Mar" seorang ibu rumah tangga yang bijak. Ia didampingi suaminya, "Pak Awal", dan tiga anaknya, "Didu", "Kiki", dan "Ruri", serta seorang pembantu rumah tangga, " Bi Supi". Pada tahun 1978 Pada tahun 1980, tokoh Pak Awal meninggal, sehingga dibentuk suatu episode yang menceritakan wafatnya sang ayah. Tak usang kemudian, bintang film Didu mengundurkan diri, sehingga dibentuk pula episode yang menceritakan meninggalnya putra tertua tersebut. Sandiwara televisi ini berakhir ketika bintang film tokoh Bu Mar meninggal dunia pada bulan Juni 1984, dengan episode terakhir "Surat Kaleng", ditayangkan 10 Juni 1984, seminggu sebelum maut sang ibu.
Marlia Hardi (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 10 Maret 1927 – meninggal di Jakarta, 18 Juni 1984 pada umur 57 tahun) yaitu seorang bintang film Indonesia. Namanya cukup terkenal pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika memerankan beberapa tugas di TV dan layar lebar. Pada bulan Juni 1984, Marlia Hardi ditemukan bunuh diri dengan menggantung diri di kusen pintu. Kematiannya yang tidak masuk akal ini sempat mengagetkan publik sebab sebelumnya Marlia Hardi dikenal selalu memerankan tokoh ibu yang bijaksana. Polisi bersimpulan, motif yang melatari tindakan ini yaitu jeratan hutang dalam aktivitas arisan call. Latar belakang keluarganya tidak banyak diketahui. Karier sebagai bintang film dimulai ketika bermain dalam film Untuk Sang Merah Putih (1950).
Selanjutnya ia berperan dalam Selamat Berjuang, Masku! (1950), Tenang Menanti (1952), Kalung Mutiara (1960), dan Ajati (1954). Sampai tahun 1978 telah membintangi 50 film, dengan tugas sebagian besar sebagai tokoh "ibu". Nama terkenal di publik ketika menjadi tokoh utama sebagai "Bu Mar" dalam sandiwara televisi Keluarga Marlia Hardi yang ditayangkan sore hari di TVRI semenjak 1973. Hingga meninggalnya pada tahun 1984, sandiwara televisi ini masih tayang meskipun telah ditinggalkan oleh dua tokoh lainnya, "Pak Awal" (Awaluddin, wafat 1980) dan "Didu" (Musa Sanjaya, mengundurkan diri tahun 1978). Episode terakhir, "Surat Kaleng" ditayangkan 10 Junii 1984. Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/