Biografi Steve Irwin Crocodile Hunter Australia

Dilahirkan di Essendon, bab dari Melbourne, Steve Irwin, semasa kanak-kanak pindah bersama kedua orang tuanya ke Queensland. Ibu bapaknya yang bernama, Lyn dan Bob, mendirikan sebuah kebun binatang kecil yang berjulukan Queensland Reptile and Fauna Park (Taman Reptil dan Fauna Queensland). Steve dibesarkan di daerah yang penuh dengan buaya dan binatang reptilia yang lain. Dia pun menjadi seorang penangkap buaya yang handal, mengusir buaya yang masih berkeliaran di daerah perkampungan terdekat. Ia bersedia melaksanakan pekerjaanya secara gratis berdasarkan prinsip quid pro quo yang diabadikan di tamannya itu. Sebagai seorang anak-anak, beliau mengalami satu pengalaman yang jelek dengan burung kakaktua, suatu pengalaman yang tidak sanggup dilupakannya.
Saluran televisi Animal Planet lalu meluncurkan episode Crocodile Hunter istimewa yang disebut "Crocodiles & Controversy", dalam bahasa Indonesia "Buaya dan Kontroversi", yang dikatakan ingin mencoba menjelaskan perihal "Insiden Bayi Bob" dan insiden di Antartika. Siaran istimewa ini memberi alasan bahwa anak lelaki Irwin mustahil berada dalam ancaman dimangsa buaya dan Irwin tidak akan sanggup mengancam hewan-hewan di Antartika. Animal Planet mengakhiri siaran program The Crocodile Hunter dengan seri finale berjudul "Steve's Last Adventure", dalam bahasa Indonesia "Petualangan Steve Yang Terakhir". Dokumentasi terakhir program itu memaparkan pelayaran Steve di seluruh dunia, ia menjelajahi tempat-tempat menyerupai pegunungan Himalaya, sungai Yangtze, Kalimantan, dan Taman Nasional Kruger.
Steve Irwin meninggal dunia pada usia 44 tahun ketika ia melaksanakan syuting untuk sebuah program televisi di Great Barrier Reef, Queensland, Australia. Ketika itu ia melaksanakan pengambilan gambar di bersahabat seekor ikan pari (Sting-Ray). Merasa terdesak alasannya yakni dikerumuni oleh banyak orang, Sting-Ray tersebut segera menyerang Steve dengan menyengat sempurna di dadanya. Secara refleks, Steve segera berusaha untuk mencabutnya, sehingga duri-duri racun yang masuk malah menciptakan robekan luka di jantungnya semakin melebar, sehingga tidak sanggup diselamatkan lagi. Di sepanjang sejarah Australia, Steve yakni orang ketiga yang meninggal dunia alasannya yakni serangan Sting-Ray. Sumber https://tokohpenemu.blogspot.com/